NUZULUL QURAN

Jumat, 03 Agustus 2012




Bulan Ramadhan adalah bulan yang paling mulia, bila dibandingkan dengan bulan-bulan yang lain. Karena di dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, di dalam bulam Ramadhan Al-qur’an di turunkan. Dua peristiwa tersebut tidak pernah ada pada selain bulan Ramadhan. Selain kitab Al-qur’an Allah juga menurunkan kitab-kitab samawi yang lain seperti kitab Taurot, kitab Zabur, dan kitab Injil. Hanya saja hukum sariat Islam yang tertuang di dalam masing-masing kitab satu sama lain tidak sama tetapi dalam masalah ketauhidan (ketuhanan) semua kitab sama mengajarkan kepada umat manusia agar menyembah dan meng-Esa-kan Allah SWT.


Al-qur’an adalah mukjizat nabi Muhammad Saw yang paling agung bila dibandingkan dengan Mukjizat-mukjizat yang lain yang dimiliki oleh beliau Nabi. Ataupun bila di banding dengan mujizat-mujizat yang dimiliki oleh Nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad. Adalah wajar jika sampai saat ini bahkan sampai kiamat nanti keautentikan Al-qur’an masih tetap terjaga. Karena mustahil tidak ada satu orang pun yang dapat memalsukan / merubah ayat-ayat Al-qur’an. Itualah barangkali salah satu bukti keagungan Al-qur’an.
Nuzulul Qur’an yang secara harfiah berarti turunnya Al Qur’an (kitab suci agama Islam) adalah istilah yang merujuk kepada peristiwa penting penurunan wahyu Allah pertama kepada nabi dan rasul terakhir agama Islam yakni Nabi Muhammad SAW. Dalam pembahasan Nuzulul Qur’an menurut Berbagai Madzab kita telah mengetahui bahwa Al-Qur’an diturunkan ke Baitul Izzah secara langsung. Dari Baitul Izzah itulah, Al-Qur’an kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW. Wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad adalah surat Al Alaq ayat 1-5  : 
  1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan 
  2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. 
  3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, 
  4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam 
  5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya 
Saat wahyu ini diturunkan Nabi Muhammad SAW yang tepat berusia 40tahun sedang berada di Gua Hira, ketika tiba-tiba Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu tersebut. Nuzulul Qur’an yang kemudian diperingati oleh sebagian kaum muslimin mengacu kepada tanggal pertama kali Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW di gua Hira. Jika sebagian besar umat Islam di Indonesia meyakini 17 Ramadhan sebagai tanggal Nuzulul Qur’an, Syaikh Syafiyurrahman Al-Mubarakfury menyimpulkan Nuzulul Qur’an jatuh pada tanggal 21 Ramadhan.


 Al-qur’an diturunkan ke bumi tidak sama dengan kitab-kitab sebelumnya yang diturukan hanya satu kali langsung selesai. Tetapi Al-qur’an diturunkan dengan cara berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan atau sesuai dengan permasalah yang terjadi saat itu untuk memberikan jawaban atas permasalah yang dihadapi para Sahabat nabi saat itu. Al-qur’an diturunkan (Nuzulul Qur’an) membutuhkan waktu yang cukup panjang yaitu selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Apa hikmah dari semua itu? Adalah untuk menguatkan rasa cinta hati nabi Muhammad dan para sahabat nabi agar selalu merasa senang setiap kali turunnya ayat Al-qur’an. Disamping itu Al-qur’an diturunkan dengan cara berangsur-angsur agar supaya para sahabat lebih mudah menghafalkan ayat-ayat al-qur’an yang telah diturunkan terlebih dahulu.
Al-qur’an diturunkan (Nuzulul Qur’an) ada kalanya yang mempunyai sebab (Asbab an-Nuzul) seperti ayat Al-qur’an yang diturunkan untuk menjawab sebuah pertanyaan dari permasalah yang di hadapi para sahabat Nabi kala itu ataupaun pertanyaan yang di sampaikan oleh orang-orang kafir.

Disamping itu, ada juga ayat Al-qur’an yang diturunkan tetapi tidak mempunyai asbab an-Nuzul seperti ayat Al-qur’an yang diturunkan untuk menceritakan umat-umat Nabi terdahulu atau menjelaskan tentang perkara-perkara gaib yang akan terjadi di hari nanti. Seperti ayat Al-qur’an yang menjelaskan tentang surga atau neraka ataupun ayat Al-qur’an yang menggambarkan hari kiamat, ayat-ayat Al-qur’an yang seperti itu diturunkan tidak mempunyai asbab an-Nuzul. Ayat Al-quran seperti itu diturunkan oleh Allah dimaksudkan untuk memberikan hidayah kepada umat manusia agar mau mengambil hikmah dari semua kejadian yang diceritakan oleh Al-qur’an terutam ayat al-qur’an yang menceritakan tentang adzab allah yang diturunkan kepada ummat-ummat terdahulu sehingga kita semua mau kembali ke jalan yang benar yang diridhoi oleh Allah Swt.

Secara garis besar Al-qur’an diturunkan oleh Allah sebanyak 30 juz, 114 surat, 6.666 ayat, dan 233.671 huruf. Isi kandungannya dibagi menjadi tiga bagian. Sebagian dari isi Al-qur’an menjelaskan tentang ke-Tauhid-an (keesan Allah) atau menjelaskan sifat-sifat Allah dan sebagian yang lain menjelaskan tentang hukum-hukum syariat Islam dan sebagian diantaranya ayat al-qur’an menceritakan tentang prilaku-prilaku umat-umat nabi terdahulu dan atau menjelaskan perkara gaib yang akan terjadi seperti adanya surga atau neraka, ataupun menjelaskan tentang hari kiamat nanti.

Ada sebuah pertanyaan yang sangat sangat sederhana namun jawabanya membutuhkan pemikiran yang sangat serius. Al-qur’an adalah kalamullah (Firman Allah), Kalamullah secara ilmu tauhid adalah sesuatu yang tidak ada huruf dan tidak ada suaranya, ( Maa laisa biharfin walaa sautin ) tapi kenapa Al-qur’an yang merupakan kalamullah ternyata ada huruf dan ada suaranya andai kata dilafadzkan? Dalam kitab Al-husunul Hamidiyah dijelaskan bahwa kalamullah terbagi menjadi 2 (dua) bagian ;
1. Ada kalmullah sebangsa sifat yang maha terdahulu yang melekat pada dzatnya Allah. Kalamullah seperti itu yang tidak ada huruf dan suaranya;
2. Ada Kalamullah sebangsa lafadz yang diturunkan kepada para utusan Allah, Kalamullah yang seperti ini yang ada huruf dan suaranya. Seperti Al-qur’an, Taurot, Injil dan Zabur.
Oleh karena itu, sekalipun demikian adanya al-qur’an kita sebagai umat Muhammad wajib meyakini bahwa Al-qur’an merupakan kalamulah walaupun secara kasat mata Al-qur’an ada huruf atau tulisannya dan secara pendengaran ada suara hurufnya.

Untuk itu, dengan momentum bulan Ramadlan ini mari kita sama-sama untuk membudayakan agar rumah, kantor, masjid dan mushola selalu kita hiasi dengan bacaan Al-qur’an. Jadikan generasi muda kita generasi yang cinta Al-qur’an jadikan hidup kita agar selalu berpegang teguh dengan ajaran Al-qur’an. Insa Allah semakin sering kita membaca dan mencintai Al-qur’an semakin besar harapan kita untuk mendapatkan syafa’at dari Al-qur’an di hari akhir nanti. Amiin



0 komentar: